Kemasan Makanan: Tujuan, Manfaat dan Sederet Fakta Menarik Lainnya
Ragagap - Kemasan makanan menjadi hal yang sangat penting dalam penyajian dan pengemasan sebuah produk makanan. Meski banyak yang bilang kita tidak bisa menilai dalamnya hanya dari tampilan luarnya saja, namun tidak bisa dipungkiri bahwa selera makan akan bertambah dengan melihat kemasan makanan yang menarik.
Bukan hanya itu saja, kemasan makanan dibuat semenarik mungkin dan serapi mungkin bukan hanya untuk menarik para penikmat makanan, namun ada tujuan yang lebih mulia lagi, yakni menjaga kualitas makanan serta mencegahnya dari kerusakan.
Kemasan makanan yang tepat juga bisa membantu menjaga cita rasa makanan sehat, maka sangat penting memilih kemasan makanan yang tepat sebagai pelindung untuk produk makanan.
Sebagai produsen makanan sangat penting mengetahui memilih kemasan makanan yang tepat serta penting juga memahami cara mengemas paket produk makanan dengan benar.
Hingga kini belum ada standar pilihan kemasan makanan yang jelas, semua tergantung dari ukuran, jenis makanan, serta untuk produk makanan dingin atau beku.
Manfaat dan Tujuan Kemasan Makanan
Dibalik semua tujuan dan manfaat kemasanan makanan yang cukup penting, ada juga tujuan utama kemasanan makanan, yakni perlindungan untuk produk makanan.
Perlindungan tersebut bukan hanya ditujukan untuk melindungi dari kotoran saja, namun ada perlindungan yang sangat penting, seperti perlindungan dari guncangan, suhu, kompresi, serta berbagai faktor lain yang akan merusak serta mengurangi kualitas makanan.
Selain itu perlindungan juga dilakukan dari uap air, oksigen, debu atau bahan kimia lain tetap berada di luar paket.
Kemasakan makanan juga bisa membantu para penikmat makanan mengetahui berbagai kandungan yang ada di dalamnya dengan menyediakan tempat untuk menulis label gizi serta informasi pemasaran, mulai dari merek, nama produk, serta harga. Selain itu berikut beberapa tujuan utama kemasan makanan, diantaranya:
1. Faktor Kesehatan Penting dalam Kemasan Makanan
Tujuan kemasanan makanan adalah untuk memberikan perlindungan atau penghalang terhadap produk makanan, menyimpan produk segar serta menjaga keamanan produk tersebut.
Di dalam kemasan produk makanan juga terkandung bahan pelembab atau peredam oksigen dengan tujuan untuk membantu memperpanjang masa kadaluarsa.
Pada beberapa paket produk makanan atmosfer dimodifikasi atau atmosfer diatur penggunaannya. Kemasan merupakan perlindungan utama makanan untuk mencegah bakteri berbahaya atau penyakit lain merusak makanan.
Penting juga bagi kita untuk mengetahui letak penyimpanan suatu makanan, sebab meski sudah dikemas dengan baik jika cara penyimpanannya tidak benar juga akan menyebabkan kerusakan, misalnya produk daging, meski sudah dikemas dengan baik, jika tidak disimpan pada kondisi udara beku maka akan rusak dan busuk, karena memang beberapa jenis makanan memiliki kebutuhan perlakukan khusus.
2. Menjaga Ketahanan Jangka Panjang
Tujuan yang kedua adalah untuk menjaga ketahanan jangka panjang. Tujuan lain dari kemasan makanan adalah untuk memperpanjang masa simpan atau memperpanjang masa kadaluarsa.
Beberapa produk makanan wajib disimpan di dalam lemari es pembeku, terutama jika kemasannya sudah dibuka, agar makanan tidak membusuk atau rusak.
Untuk masa kadaluarsa suatu makanan berbeda – beda, untuk beberapa jenis makanan masanya akan lebih panjang dibandingkan dengan makanan lainnya misalnya produk kaleng dan produk beku kering.
3. Mengatur Jenis Kemasan Makanan
Tujuan lain dari packing juga untuk mengatur jenis kemasan makanan yang digunakan untuk tiap produk agar memiliki kemasan yang tepat, sebab tidak semua makanan bisa disimpan pada wadah yang sama.
Beberapa bahan yang digunakan serta bahan campuran pembuatan kemasan makanan haruslah tepat. Contohnya pada proses aseptic melindungi telur agar tetap utuh, sedangkan karton memberi perlindungan untuk batch telur.
Contoh lainnya bahan kaleng untuk melindungi kualitas makanan seperti sup, buah, cornet dan lainnya, sedangkan kemasan plastik akan menjaga kualitas makanan seperti keripik, kerupuk, dan lainnya.
Fakta serta Dampak Kemasan Makanan
Tahukah anda jika industry kemasan makanan merupakan industry terbesar ketiga di Indonesia dan seharga 900 miliar per tahun.
Untuk pemakaian diperkirakan ada 150 miliar kemasan makanan tersebut terpajang di rak – rak toko atau swalayan di Indonesia.
Meski tugas utama kemasan adalah untuk melindungi makanan dari kerusakan dan berbagai bakteri dari luar, ketahuilah jika saat ini para ahli lingkungan sedang memutar otak bagaimana caranya menghemat penggunaan kertas, plastic, kaleng dan bahan lainnya yang digunakan untuk pengemasan makanan.
Kita sebagai konsumen juga harus cerdas dengan membantu memisahkan produk yang bisa didaur ulang seperti alumuniun, kaca, plastik, kertas dan lainnya.
Segala Hal Tentang Kemasan Makanan
Sesuai dengan namanya tentu saja kemasan makanan khusus digunakan untuk makanan saja yang dibuat untuk melindungi makanan dari guncangan, tekanan, paparan kimia serta factor biologi.
Selain itu konsumen menjadi lebih tahu mengenai komposisi bahan dan nilai gizi dari label yang tertulis di kemasan makanan.
Beberapa fungsi penting kemasan makanan akan sangat melindungi makanan dan membuatnya layak untuk dikonsumsi.
Fungsi penting tersebut meliputi, perlindungan secara fisik, tentu saja kemasan yang lolos uji klinis adalah yang bisa melindungi dari guncangan, getaran, tekanan, suhu dan lainnya. Selain itu berikut ini ada beberapa fungsi penting kemasan makanan, diantaranya :
- Proteksi untuk menahan : kemasan yang baik bukan hanya berfungsi untuk membungkus makanan agar tidak tumpah dan mudah membawanya, namun memiliki peranan yang lebih penting lagi yakni memiliki proteksi untuk menahan atau penghalang yang baik dari oksigen, uap air, debu dan lainnya, serta menjaga makanan agar masa kadaluarsa sesuai dengan tanggal yang sudah ditetapkan
- Pengendalian serta pengelompokan : juga berfungsi untuk mengelompokkan makanan sesuai dengan ukurannya. Jika ukurannya kecil, maka dikelompokkan dengan yang ukurannya sama agar dalam pengemasan menjadi lebih praktis.
- Informasi pengiriman : kemasan yang baik memiliki label yang baik pula, serta memiliki informasi yang jelas dan lengkap mengenai cara menggunakan kemasan tersebut, membawa, mendaur ulang, atau membuang paket tersebut, karena informasi penting tersebut sangat dibutuhkan.
- Marketing : fungsi selanjutnya adalah untuk menunjang penjualan atau sangat membantu pihak marketing. Biasanya pembeli akan melihat dari kemasannya, jika menarik dan membuat selera makan maka pembeli juga akan cepat sekali menghabiskan produk tersebut dari rak – rak yang ada di swalayan.
- Keamanan : sudah sangat jelas disebutkan jika fungsi utama kemasan makanan adalah untuk menjaga keamanan makanan dari guncangan, zat kimia, oksigen dan lainnya yang akan menyebabkan makanan cepat rusak.
- Kenyamanan : selain memberikan keamanan pada suatu produk makanan, fungsi lainnya adalah untuk memberi kenyamanan, apalagi saat mendistribusikan barang, tentu harus ada jaminan penanganan barang, penumpukan barang, tampilan barang dan lainnya.
- Pengontrol porsi : fungsi lainnya adalah untuk mengontrol porsi. Jika kita membungkus satu atau dua buah makanan mungkin bisa dibagi dalam jumlah yang sama, namun jika dalam jumlah banyak pasti akan menemukan kesulitan, maka besaran kemasan makanan akan membantu tiap produk memiliki volume dan ukuran yang sama
Kemasan makanan dibagi menjadi beberapa kelompok, yakni :
- Kemasan primer merupakan kemasan yang digunakan untuk makanan yang sedang diproses
- Kemasan sekunder merupakan penggabungan antara paket utama kemudian disimpan dalam sebuah paket
- Kemasan tersier merupakan penggabungan seluruh paket sekunder dalam satu pallet
Dalam pembuatan kemasan makanan tidak seluruh makanan mendapatkan perlakuan berbeda, beberapa diantarannya membutuhkan perlakukan khusus untuk mendapatkan daya tahan lebih maksimum, contohnya kota wine hanya digunakan untuk wine saja, sedangkan minuman sirup atau produk cair lainnya membutuhkan kotak yang diberi tas khusus.
Strategi Pemasaran serta Pengemasan Makanan
Kemasan makanan dalam suatu industri termasuk ke dalam bagian salah satu strategi pemasaran yang tergabung dalam 4p yaitu produk (product), penempatan (Plaemet), harga (price), promosi (promosi).
Maka dari itu kemasan makanan memiliki fungsi yang sangat penting, selain menjaga makanan tetap awet dan tahan terhadap gangguan dari luar yang menyebabkannya rusak, selain itu kemasan makanan memiliki fungsi vital dalam mendukung dan mendorong akan pembelian pada tingkat eceran. Maka memiliki desain kemasan yang menarik akan meningkatkan peluang penjualan.
1. Tujuan Pengemasan Produk
Meski kemasan produk memiliki fungsi dan tujuan yang baik dalam menjamin keamanan dan kesehatan makanan, namun dalam hal ini sangat membutuhkan tenaga ahli toksitologi serta berbagai macam ahli untuk mencari dan menjamin seluruh bahan yang digunakan untuk membuat kemasan sesuai dengan standar kesehatan serta sesuai dengan aturan pemerintah dan Negara yang bersangkutan.
Pengemasan juga harus memperhatikan beberapa poin penting seperti, rantai distributor logistic, kadaluarsa, penjualan dalam rak toko, penyimpanan serta pemakanan dalam rumah.
Kemasan makanan juga alat yang penting dalam berkomunikasi merek lebih dekat secara personal. Dalam dunia bisnis memang persaingan bisnis tidak dapat dihindari, maka dari itu kemasan makanan bisa menjadi salah satu strategi pemasaran yang bisa bersaing di pasaran dan menjadi kesempatan terakhir untuk mempengaruhi pembeli.
Rata – rata calon pembeli akan menghabiskan waktu 44 menit di supermarket, dengan penelitian yang terpercaya bahwa 76 persen dibeli secara mendadak, maka disinilah peluang anda semakin besar untuk menarik pembeli dengan kemasan yang menarik.
2. Merk Personal
Pada satu merek tertentu yang memiliki daya beli rendah harus memperbaiki segala aspek, salah satunya dari segi pengemasan, sebab salah satu aspek yang dapat meningkatkan daya jual adalah menariknya sebuah kemasan makanan.
Meskipun secara umum tidak terdapat aturan desain pengemasan makanan, namun semua itu bisa kita lihat dari pesaing kita yang memiliki daya jual tinggi di pasaran, maka beberapa ahli desain memang dibutuhkan untuk menghasilkan desain yang menarik dan tepat sasaran.
Pengemasan makanan berfokus pada bentuk visual yang memiliki beberapa unsure, diantaranya : merek atau nama produk, warna, logo, desain grafis dan lainnya. segala aspek visual tersebut harus dikombinasikan dengan baik sehingga menghasilkan keselarasan yang menarik dan membangun pesona merek dagang anda.
3. Membayar Ahli
Sangat penting dalam industry makanan membuat desain kemasan makanan yang menarik, namun tidak semua orang bisa melakukannya, maka dari itu membayar ahli desain adalah jawaban yang paling tepat.
Meski dalam hal ini seorang pebisnis harus menambah biaya produksi, namun hal ini dianggap solusi yang paling tepat.
Seorang ahli biasanya juga bukan hanya mendesain kemasan namun mempertimbangkan keamanan dan kesesuaian dengan yang dibutuhkan.
Maka kebutuhan suatu industry bukan hanya soal bahan baku, namun juga desain ahli yang akan bekerja secara teratur membuat desain desain yang menarik sehingga menunjang promosi dan bisa meningkatkan penjualan.
4. Semiotic Pengemasan Produk
Mungkin bagi orang awam seperti kita sangat jarang mendengar istilah semiotic, padahal kita sering kali menjumpainya pada kemasan makanan.
Semiotic sendiri adalah penggunaan tanda atau symbol sebagai usaha jalan pintas untuk mendapatkan konotasi yang sudah ditargetkan untuk konsumen.
Dengan adanya tanda semiotic akan semakin memudahkan konsumen dalam memahami isi dalam kemasan, contohnya Banteng yang ada pada minuman energy Red Bull berkonotasi atau mengartikan bahwa kekuatan dan maskulin.
Sedangkan banteng merah melambangkan hasrat dan kepuasan. Banyak tim pemasaran global lebih memilih menggunakan symbol semiotic karena perbedaan budaya dan pemikiran sering kali membuat bahasa dalam kemasan beda pemahaman, maka symbol semiotic dianggap lebih relevan.
Salah satu contoh yang sudah mendunia adalah logo McDonalds yakni panah emas banyak diartikan dalam beberapa budaya sebagai hamburger.
5. Mesin Pengemasan Makanan
Sebagian produsen makanan dan minuman lebih memilih mesin pengemasan makanan yang dipercaya lebih praktis dan higienis.
Jika anda adalah salah satu dari mereka maka sangat penting memahami kemampuan teknis yang dimiliki, apakah mesin tersebut aman, serta berapa tenaga yang dibutuhkan.
Selain itu anda juga harus mengetahui berapa modal yang harus dikeluarkan, apakah mesin tersebut dapat disservice atau diperbaiki dan lain sebagainya.
Bahan Kemasan Makanan Paling Banyak Digunakan
Industry makanan yang tersebar di seluruh Indonesia menggunakan kemasan makanan untuk melindungi produk mereka, namun tidak semua bahan aman digunakan sesuai dengan aturan menteri kesehatan. Ada beberapa bahan yang aman sering digunakan, diantaranya :
1. Plastik
Plastik sifatnya ringan serta dapat dibentuk sesuai yang diinginkan. Plastic berbahan polimer organic dan dipercaya serba guna yang sudah digunakan beberapa decade untuk mengemas makanan.
Bahan plastic juga menawarkan kekuatan mekanik yang memadai serta melindungi makanan dari kontaminasi makanan.
Selain itu keunggulan bahan plastic lainnya adalah biaya yang lebih rendah serta mampu meminimalisir penggunaan bahan pengawet.
Namun meski anda ketahui bahwa meski plastic bisa didaur ulang, mereka adalah polutan dan tidak semua jenis plastic bsa digunakan untuk membungkus makanan. Berikut beberapa jenis plastik yang paling sering digunakan:
- PVC (polyvinyl chloride) : spesifikasi : sangat tahan terhadap kelembaban, lemak, serta gas polyethulene dan varietasnya
- Selulosa : spesifikasi : zat biodegradable yang didapat dari dinding sel banyak sayuran dan jamur. Plastic jenis ini banyak digunakan untuk membungkus permen dan kue
- Poliamida : spesifikasi : jenis polimer yang bisa ditemukan di alam seperti nilon dan wol yang sering digunakan untuk membungkus produk makanan rebus, daging, olahan keju, serta sayuran
2. Kaca
Bahan selanjutnya yang terbilang aman dan sering digunakan untuk kemasan makanan adalah kaca yang merupakan bahan lembam yang tahan terhadap uap dan gas.
Bahan ini adalah bahan yang paling baik untuk menghalangi oksigen serta benar – benar netral saat kontak dengan makanan.
Namun penggunaan kaca dikatakan lebih rapuh dan berat sehingga membutuhkan lebih banyak energy untuk diproduksi.
Kaca menggunakan material silica yang tidak dapat didaur ulang, namun saat sudah menjadi bahan kaca menjadi produk yang bisa didaur ulang dan aman digunakan untuk wadah berulang kali. Produk kaca ini paling sering diproduksi dalam bentuk botol, toples, gelas, ampul dan lainnya
3. Logam
Penggunaan kemasan makanan bentuk logam ini sering digunakan pada produk minuman kaleng. Bahan ini akan memberikan keuntungan bagi makanan yang sensitive terhadap cahaya dan yang paling umum digunakan adalah baja berlapis timah serta kaleng alumunium.
Sebagai perlindungan terhadap korosi baja, maka lembaran baja dilapisi dengan timah terutama jika produk mengandung PH rendah.
Penggunaan aluminium semakin banyak karena memiliki banyak keuntungan, seperti biaya rendah, ringan, serta bisa didaur ulang. Kaleng aluminium berdinding lebar cocok untuk sterilisasi uap sedangkan kaleng berdinding tipis cocok untuk minuman berkarbonasi.
Kemudian pernis secara eksternal akan melindungi tinta dari pelabelan sedangkan pernis internal dapat digunakan untuk menghindari interaksi dengan produk
4. Kayu, Kardus, dan Kertas
Bahan kemasan makanan yang terakhir yang terbilang aman dan paling sering digunakan adalah kayu. Kayu akan diolah menjadi kertas dan kardus, namun sayangnya produk ini sangat sensitive terhadap kelembaban.
Maka dari itu banyak industri yang mengkombinasikan kertas dengan bahan lain seperti plastic atau paraffin. Kemudian karton atau kertas yang ukurannya lebih tebal karena memang terbuat dari beberapa lapis kertas, sehingga ukurannya lebih tebal, keras, serta lebih tahan ketimbang kertas. Selain itu bahan ini juga mudah untuk didaur ulang.
Demikian ulasan mengenai kemasan makanan yang banyak beredar di pasaran. Kemasan makanan memiliki kemasan yang cukup penting dalam menunjang penjualan dan meningkatkan penghasilan. Semoga artikel ini bermanfaat.
Posting Komentar untuk " Kemasan Makanan: Tujuan, Manfaat dan Sederet Fakta Menarik Lainnya"